Minggu, 04 November 2012

Menunggu dan Berharap ...

Aku bingung, kenapa aku menjadi seperti ini ? Hampir tiap malam kini selalu dan selalu kamu yang mememuhi ruang diotakku. Memang, kamu terlalu enggan untuk diabaikan. Sosokmu yang banyak diperbincangkan oleh banyak orang terutama wanita. Aku sama dengan mereka. Aku tak ingin munafik, aku tak mengelak bila aku juga tergila-gila denganmu.

Matamu, hidungmu, senyummu, lenganmu, rasanya ingin aku memilikinya. Tapi ? Itu hanya mimpi untuk orang sepertiku. Mengagumi tanpa harus dilihat. Aku memang hanya pengagummu. Pengagum setiap peran-peran jiwamu.

Aku hanya bisa menunggu ragamu datang setiap malam untuk kemudian aku menikmatinya. Bahumu ? Ah ... Bahumu ingin rasanya aku bisa bersandar disana. Bahumu yang tegap itu selalu terngiang dalam otakku. Kapan aku bisa memilikinya ? Walau hanya sesaat dalam mimpi. Aku ingin merasakan kehangatan yang kau ciptakan.

Apa perlu aku menjadi wanita itu ? Agar aku bisa memelukmu, bersandar dibahumu, menatap matamu yang pasti itu, melihat senyummu lebih dekat bahkan sangat dekat, perlukah ?  Bolehkah ? Ah hahaha ... mungkin ini hanya lelucon yang tak akan menjadi nyata dan lagi-lagi ini memang hanya angan-angan yang akan terbang bersama kunang-kunang.

Kamu memang tak pernah mengenalku, kamu memang tak pernah tahu siapa aku. Siapa sosokku yang berani mengagumimu diam-diam. Kita memang tak pernah bertemu, bertatapan saja tak pernah dan mungkin tak akan pernah. Tapi ... rasa yang tercipta ini telah begitu melekat. Bukankah kita belum pernah melihat Tuhan ? Tapi, kita percaya bahwa Tuhan itu ada. Memang dirimu bukan Tuhan. Tapi itu perumpamaan untuk 'cinta tak harus datang lewat pertemuan nyata' saja kan ?

Malam ini, perkenalkan aku adalah pengagummu, penunggu setiap peran yang melekat dalam tubuhmu, sayang. Aku adalah sipengirim tulisan-tulisan yang (mungkin) buatmu tak ada artinya, hanya sampah yang memenuhi timeline-mu. Tapi ? Tahukah ? Itu tulus, khusus aku ketik oleh jemari dan hati yang terpikat oleh sosokmu.

Aku tak ingin berharap banyak padamu yang sosoknya belum pernah tersentuh jemariku. Karena kamu adalah semu. Takkan  bisa ku raih sampai kapanpun. Karena sosokmu seperti bintang diatas sana yang tak akan bisa ku gapai. Dan aku hanyalah ilalang. Yang terbiasa terabaikan.


Menunggu ...
Menunggu itu menyakitkan
Menunggu itu tidak enak
Menunggu itu memilukan
Menunggu itu menyiksa

Berharap ...
Berharap itu seperti kau melangkah tapi tak memiliki tujuan
Berharap itu seperti kau merangkak tak tahu entah kapan harus berhenti
Berharap itu seperti kau jatuh tapi tak ada yang ingin menolong

Menunggu dan Berharap
Adalah satu paket yang tak terelakkan
Sama-sama menyakitkan



Untukmu lelaki yang lahir  pada tanggal 10  September 1988
Yang ku kenal lewat layar
Yang ku kagumi karena peranmu
Perkenalkanlah, akulah sipengagummu
Sipenikmat senyummu
Dan sipengkhayal memiliki tegap bahumu

*aku tak ingin berharap banyak untuk kamu bisa membacanya
lalu tersenyum
tapi aku tak memungkiri, jika aku menginginkan itu
*maaf aku lancang menuliskan ini
aku hanyalah sipengagummu



Selamat Ulang Tahun, sayang
Maaf aku telat,
bukankah yang terakhir itu yang ISTIMEWA ? :)

syifamaudiyah :)

Tidak ada komentar: