Menatap lurus, mencari-cari apa yang tak harus ku temui lagi
Diam seribu bahasa
Menatap langit dunia
Kejam ...
Batinku meronta
Terbayang lagi pahit yang dulu ku teguk tanpa sisa
Kini, lidahku terasa tak bernyawa
Merasa tapi tak merasa
Aku terdiam
Memandangi benda mati itu
Mataku hanya bisa bisu
Tak ada kata yang terlontar dari beningan yang kini nanar
Samar
Ini terlalu samar
Aku lelah
Aku seperti mayat hidup
Bernyawa tapi seperti tak bernyawa
Bersuara tapi tak pernah terdengar
Karena selama ini
Hanya hatiku yang berteriak
Tanpa satu pun yang mendengar, kecuali Penguasa
Dalam keheningan malam
Ku taruhkan kepalaku diatas kain bersih suci itu
Bulir-bulir itu mulai mengalir
Berkata-kata tanpa bersuara
Itu caraku, memelukmu yang semu
bersama hujan tercipta
syifamaudiyah:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar