Aku langsung saja
Tak bisakah?
Kita kembali seperti sebelumnya?
Menggelegarkan suara tawa
Aku minta waktumu yang sibuk itu sedikit
Waktu yang mungkin bahkan hanya secuil
Dari waktu ketika otakmu tengah sibuk merangkai kata
Untuk kamu bagikan bebas dengan dunia mayamu
Mari, kita bercengkerama sejenak
Kembali merapatkan diri
Melunturkan ego untuk siapa yang lebih dulu menyapa
Mari, kita atur kembali helaan napas yang sempat tersengal
Akibat emosi yang mengepul bersama jejak kesal
Hai, Kawan
Ada ego yang membuat bodoh
Ada amarah yang menelusuri pembuluh darah
Tapi, ada rindu yang lebih menggebu
Mengalahkan itu semua
Untuk tetap bersamamu
Hai, Kawan
Aku rindu
Mari kita bercengkarama sejenak
Aku rindu
Sungguh
Akuku tak tahu malu
Dihadapanmu
Bekasi, 18 April 2017
-sissy
Rabu, 19 April 2017
Selasa, 18 April 2017
Semesta, Besok Pemilu!
Semesta,
Untuk kamu dibagian Jakarta
Semesta, besok pemilu
Putaran kedua
Kamu tentu sudah melihat
Riuhnya seperti putaran pertama
Ah! Kenapa mesti diputar dua kali?
Putaran sekalipun sudah cukup membuatku linglung
Yang satu menebar janji
Belum terbukti tapi ...
Yang satu membawakan bukti
Dan ... Ah sudahlah ...
Kamu sudah tahu, tentu saja
Semesta, besok pemilu
Aku harus bangun jam berapa?
Tidak bisakah waktunya ku gunakan untuk tertidur?
"Tidur saja, bila ingin Jakartamu pun dipimpin dengan yang suka tidur"
Tiba-tiba sisi lainku bersuara
Semesta! Besok pemilu!
Aku pilu
Membayangkan sendiri dibilik saksi bisu
Menggenggam selembar kertas berlipat bergambar empat orang
Harus ku hitamkan atau aku silangkan?
"Tentu saja kau contreng, Cinta" ada yang berteriak kembali
"Di-coblos lebih aman, Sayang" suara lembut mengalun
Semesta! Besok pemilu!
Ada yang bilang golput bukan solusi
Dua atau tiga?
Aku pilih delapan
Bulan lahirku!
Semesta, besok pemilu
Semoga Jakarta kami lebih baik
Termasuk manusianya
Semesta, besok pemilu!
18-08-2017 23.39 WIB -
Untuk kamu dibagian Jakarta
Semesta, besok pemilu
Putaran kedua
Kamu tentu sudah melihat
Riuhnya seperti putaran pertama
Ah! Kenapa mesti diputar dua kali?
Putaran sekalipun sudah cukup membuatku linglung
Yang satu menebar janji
Belum terbukti tapi ...
Yang satu membawakan bukti
Dan ... Ah sudahlah ...
Kamu sudah tahu, tentu saja
Semesta, besok pemilu
Aku harus bangun jam berapa?
Tidak bisakah waktunya ku gunakan untuk tertidur?
"Tidur saja, bila ingin Jakartamu pun dipimpin dengan yang suka tidur"
Tiba-tiba sisi lainku bersuara
Semesta! Besok pemilu!
Aku pilu
Membayangkan sendiri dibilik saksi bisu
Menggenggam selembar kertas berlipat bergambar empat orang
Harus ku hitamkan atau aku silangkan?
"Tentu saja kau contreng, Cinta" ada yang berteriak kembali
"Di-coblos lebih aman, Sayang" suara lembut mengalun
Semesta! Besok pemilu!
Ada yang bilang golput bukan solusi
Dua atau tiga?
Aku pilih delapan
Bulan lahirku!
Semesta, besok pemilu
Semoga Jakarta kami lebih baik
Termasuk manusianya
Semesta, besok pemilu!
18-08-2017 23.39 WIB -
Langganan:
Postingan (Atom)