Sabtu, 10 November 2012

Andai Kamu Ada Disini

Kurang lebih sudah seribu sembilan puluh lima hari, dua puluh enam ribu dua ratus delapan puluh jam, satu juta lima ratus tujuh puluh enam ribu delapan ratus menit dan sembilan puluh empat juta enam ratus delapan ribu detik yang telah ku lewati semenjak kepergianmu. Tapi ... selama itu pula aku belum bisa menghapus tentangmu dari kehidupanku bahkan dari ingatanku pun belum mampu. Apakah kamu begitu istimewa yang akan selalu jadi peran utama dalam setiap sudut ruang diotakku ? Hm mungkin memang iya, karena kamu memang sosok makhluk yang sampai kapanpun takkan pernah terganti.

Senyummu, matamu, kesabaranmu, kepercayaanmu, kedewasaanmu, kasih sayangmu yang dulu kau berikan untukku masih sangat melekat dalam setiap jengkal nafasku. Kamu sosok yang hangat yang mampu memberikan kedamaian dalam setiap malam dinginku. Kamu yang selalu mengelus lembut rambutku hampir setiap malam sebelum akhirnya aku pun tertidur. Kamu yang selalu setia mendengarkan keluh kesahku, cerita-cerita aneh dari anak kecil sepertiku. Kamu yang selalu menyediakan waktu pagimu hanya untuk mengurusiku. Kamu yang selalu menyediakan pelukan untukku kala air mataku menetes. Kamu yang selalu mengobati lukaku kala ku terjatuh dan hanya bisa menangis. Kamu yang selalu ada untukku. Kamu dan kamu selalu kamu yang tak bisa jauh-jauh dari otakku.

Kamu dimana ? Aku merindukanmu, sangat sangat sangat sangat entah beribu-ribu sangat merindukanmu yang keberapa yang bisa menjelaskan betapa rindunya diriku pada sosok dirimu. Tahukah ? Kini aku merasa sangat sepi, benar-benar sepi, tak ada lagi tempat untukku bercerita, tak ada pelukan hangat lagi kala ku butuh, dan tak ada lagi tangan yang mengusap air mataku, ketika kesedihan dekat denganku dan ketika penyebab air mata ini berbeda dengan dulu, ini lebih menyakitkan. Kamu tahu ? Tak ada lagi kebebasan untukku terhadap itu semua. Aku merasa terkekang didunia ini. Aku mencari penggantimu, telah berulang kali, tapi ? Nihil. Aku tak pernah berhasil. Nyatanya memang sosokmu takkan pernah terganti. Kamu memang berbeda. Tatapanmu tulus. Aku sangat mencintaimu dan lebih-lebih merindukan sosokmu.

Andai kamu ada disini. Pasti sudah aku ceritakan semua yang terjadi dalam hidupku. SMA ? Ku pikir SMA aku akan mendapatkan sosok yang memang untukku, nyatanya tidak, hm atau mungkin belum. Tak pentinglah. SMA, dimasa ini aku benar-benar merasakan apa itu kebahagiaan, kesedihan, kesepian, kedewasaan dan ... kesakitan. Aku mengalami itu semua dan hanya bisa ku pendam sendiri tanpa bisa bercerita dengan leluasanya seperti denganmu. Waktu dan jarak terkadang memang bisa mendewasakan seseorang. Tapi, terkadang waktu dan jarak bisa merenggut semuanya yang kugenggam seperti dirimu. Kini dirimu telah menghilang, pergi sangat jauh hingga tak bisa kutemui kecuali dengan takdir.

Andai satu malam saja aku bisa bertemu denganmu, akan ku peluk dirimu ku tumpahkan, ku bagi segalanya yang kini ku tanggung sendirian dibahu mungilku. Agar kamu bisa memahami betapa beratnya beban ini, sayang. Aku lelah.

Dimasa ini, betapa banyak orang-orang yang dekat denganku kemudian menyakitiku, termasuk dia. Dia yang membuatku nyaman, dia yang membuatku seolah-olah memilikinya, dia yang pertama kali menyentuh lembut punggung tangan ibu, sayang. Dia yang membuatku bahagia namun kemudian dia juga yang menyakitiku. Dia merusak organ terlembut dan terpenting yang satu-satunya kumiliki. Tapi, dia juga yang memaksaku untuk dewasa terhadap keadaan, dia yang memaksaku untuk kuat. Kini, dia mengujiku lagi. Tatapannya seperti orang yang meremehkan kekuatanku. Aku benci itu karena dia selalu menganggapku sosok yang lemah dan hanya terpaut oleh dirinya. Aku harus bagaimana ? Andai kamu ada disini, pasti kamu sudah memelukku lalu memberitahu caraku menghadapi sosok itu. Tapi, lagi-lagi itu hanya mimpi. Sosokmu takkan pernah kembali. Sosokmu telah hilang terbawa terangnya bintang. Mungkin kamu sedang diatas sana, tersenyum melihat tulisanku ini, tulisan dari jemari adik kecilmu yang telah mengerti tentang kedewasaan, kebahagiaan, dan kesakitan.

Kamu tahu ? Dimasa ini, aku baru mengerti apa itu rasa sakit. Aku baru tahu bagaimana rasanya menyembunyikan perasaan. Aku baru tahu rasanya menatap seseorang yang ku sayang menggenggam jemari yang lain dan bukan aku. Aku baru tahu bagaimana rasanya kesepian dan kehilangan.

Andai kamu bisa kembali, pasti takkan ada lagi tangis dari sudut mata ini karena sosoknya. Kamu pasti bisa menguatkanku, menyemangati gadis yang baru mengerti tentang cinta. Ah ... cinta ? Apa iya ini cinta ? Terlalu mudakah aku bercerita dan merasa sakit karena cinta ? Datang padaku malam ini dan jelaskan semuanya.


Teruntuk dirimu disana
Andai kau bisa datang malam ini,
akan kupeluk sosokmu hingga
takkan pergi lagi


syifamaudiyah:)

Tidak ada komentar: