Minggu, 28 Juli 2013

Ternyata Kebahagiaanku Tetap Tinggal

Ketika waktu perpisahan itu menjadikan benteng yg amat memilukan serta menyedihkan. Jarak seakan teramat jahat membentang, membelah jiwa-jiwa kita yang dulunya tersatukan. Selalu menebar kisah-kisah yang tak biasa. Semua cerita yang kita jalani adalah luar biasa dan tak terlupa. Derai air matapun pernah membanjiri kita bersama-sama, entah itu karena terharu ataupun tersakiti. Tak pernah ada hal yang datar yang kita lalui, tak pernah ada jalan mulus untuk kita. Kita sudah mengalaminya [sebagian]. Amarah, tangis, tawa, canda yang kadang menusuk telinga atau bahkan hati telah menjadi sepenggal kenangan yang tak mungkin terlupa dengan mudah. Karena kita berbeda.

Kita tak selalu urutan dan aturan yang harus dipatuhi benar-benar. Kita adalah kita. Ini tentang kita bukan mereka. Kita ya kita. Kadang menyebalkan, menjengkelkan, memuakkan, tapi lebih dari itu kita ini 'ketulusan'. Iya kan? Atau hanya aku yang kepedean atau terlalu tinggi hati? Oh maaf... Aku hanya ingin memberi penghargaan pada kita yang selalu menjadi kita. Apa adanya. Tak ditutupi. Terbuka dan mandiri. Itu pula kan yang dikatakan oleh our best mom's teacher who ever we had di buku tahunan? Beliau tak sekedar memberi kata-kata mutiara yang sudah biasa. Beliau sama seperti kita, terbuka. Terbuka dengan apa yang dirasa. Beliau tak pernah memaksa tapi menjalani bersama; kita. Kita yang katanya memiliki tawa lepas. Ya memang kita senang sekali tertawa ... Tak acuh pada dalam rasa yang tengah bertalu-talu, memenuhi ruangan disegenap palung hati terdalam. Air mata? Iya, air mata pernah berubah menjadi air tawa ketika kita bersama.

Sungguh! Aku diajarkan banyak rasa karena kita. Aku mengerti bagaimana bersikap dan menahan rasa. Berpura-pura? Ya aku pernah berpura-pura. Tentu kau yang mengetahui maksud ini tengah tersenyum dan membayangkan. Oh lupakan! Ini bukan tentangku tapi kita. Kita yang selalu berbeda...

Tak pernah kehabisan cerita-cerita. Tak pernah datar. Selalu bergelombang. Ide-ide yang terkuak begitu saja tak sekedar jadi ide yang berupa angin. Untuk kita itu bisa direalisasikan. Untuk kita semua jadi mungkin :') [kecuali]

Hai untuk kita, aku menulis ini dengan rasa dan rekaman yang memutar-mutar lambat dalam otakku. Menghadirkan cerita-cerita dulu yang pernah tergoreskan. Mulai dari awal pertemuan kita hingga perpisahan. Mulai dari tenggelam dan rasa masing-masih namun kemudian menyatu dalam jiwa. Mulai dari gelak tawa yang selalu terdengar tulus dan memekikkan hingga air mata yang pernah membasahai sudut mata kita masing-masing. Semua rasa kita sama...
Dan ketika kita bertemu lagi, aku tak percaya tawa itu masih ada, kegilaan itu masih menyeruak, pembeda kita itu masih dan tak pernah berubah. Aku disadarkan bahwa bahagiaku tak pernah pergi, yang ku pikir awalnya saat perpisahan mengibarkan benderanya, kesedihan, kesepian, kesendirian yang akan selalu berkutat denganku. Tapi nyatanya, ku salah. Kebahagiaanku tetap tinggal, disini, dikenangan terdalam memoriku.

Terima kasih... Terima kasih atas semua kisah dan rasa yang sudah terbukukan dalam kenangan memori otakku. Terima kasih atas pengalaman-pengalaman gila yang pernah kita lalui termasuk ketika kita di dunia fantasi sekelas, membuat orang-orang yang lainnya terpaksa, mau gak mau memperhatikan tingkah kita yang...begitu "polos"? :') entahlah, kita ini teramat "polos"...karena sakin polosnya, semua kurai bagian depan dari tornado hampir diisi oleh tubuh-tubuh 'menggemaskan' kita, dan itu tak cukup sekali, karena kita memang tak pernah puas. Selalu lebih dari sekali. Begitu juga pada kicir-kicir, alap-alap, dan yang lebih lagi....arung jeram, entah berapa kali kita bolak-balik naik turun tangganya hanya untuk menciptakan basah yang benar-benar basah pada pakaian yang kita kenakan.  Dan ketika kita ke lembang, mungkin tak pernah dilupakan juga, saat-saat menanti keberangkatan 'kita lagi'. Harus menghadapi kerikil-kerikil yang hampir membuat kita 'goyang' hingga yang akhirnya harus hujan-hujanan dan terpaksa membeli baju baru yang asal-asalan agar tak sekedar masuk angin. Terima kasih atas perjuangan bersama kita. Maaf kalau kadang lidah tak mampu tertahan tuk mengucap dan menyerapah yang menyakitkan. Maaf kalau kadang tangan, mata, kaki kadang tak sejalan dengan hati. Maaf kalau kadang tertanam secuil aura negatif dalam benak. Tapi semuanya tak mampu melebihi dari rasa kagumku dan sayangku terhadap kita. Lihat nanti ya, apa kita tetap 'sama' di sepuluh tahun ke depan bersama cita yang pernah kita angankan :') semoga Allah menyetujui amin...

#SalamJaketBiruMenawan


Hello, we are TWISTER!

Cuma sebagian tapi cukup ... :)


27 Juli 2013
syifamaudiyah:)

Tidak ada komentar: