Senin, 01 Juli 2013

Tentang Sebuah Pelukan Dalam Mimpi

Aku masih termenung. Tergugu dalam sebuah ketidakpastian akan sebuah rasa yang berharap 'kan segera disambut. Menyedihkan ya ? Pasti. Sejujurnya, ini bukan sebuah rasa cinta seperti cinta romeo dan juliet !

Kamu. Kamu yang mampu memberikanku sebuah rasa nyaman dalam setiap rangkai katamu yang tertera dalam pesan singkat, dulu. Kamu ajari aku bagaimana mereka-reka ekspresi wajahmu ketika mengirimkan kata ini--kalimat ini. Kamu ajariku tertawa dalam kata. Kamu ajari aku merindu dalam gelap. Kamu ajari aku menalaah sebuah rasa. Kamu beriku kenyamanan, meski hanya dalam sebuah mimpi. Menembus alam bawah sadarku. Ya, hebat kan sosokmu ? Kamu sadar itu ? Oh tentu ! Kamu makhluk paling "ter-pe-de" yang pernah ku kenal.

Tentang sebuah pelukan dalam mimpiku semalam ...

Ku rasa pelukan itu belum usai. Masih ada yang mengganjal lewat matamu ku baca. Rasa nyaman itu ada, tapi rasa aman yang dulu mampu kamu berikan, ku tak bisa merasakannya. Kamu kosong. Tidak seperti sebelumnya, ketika ia melingkarkan lengan kokohnya pada bahuku, dia tancapkan kenyamanan sekaligus rasa aman dalam tubuhku. Matanya ikut bicara, seakan-akan menyatu dalam rasaku.

Hey, tahukah ? Mimpi itu belum selesai, ku tegaskan ! Bisakah sosokmu kembali hadir nanti malam ? Tentu dalam mimpiku. Mengulang kisah cerita dan sebuah pelukan, tepiskan semua rasa pedih, perih, sesak, sakit.

Selesaikan. Selesaikan pelukan itu, dengan senyuman bukan dengan mata nanar yang ingin cepat-cepat pergi.
Selesaikan. Selesaikan pelukan itu, agar tak ada lagi air mata disetiap malam ketika tubuh rindu menampakkan sosoknya.
Selesaikan. Selesaikan pelukan itu, agar tak ada lagi pengharapan yang begitu dalam terhadapmu yang teramat jauh 'tuk tergapai.
Dua tahun ... waktu yang tak singkat bukan ? untuk terus menunggu tiba tanggal itu tanpa seseorang pun disampingku.

Selesaikan. Selesaikan pelukan itu, dan tersenyumlah untukku, padaku. Agar keikhlasan yang berperan, dan esok ketika mataku terbuka, hatiku 'kan menjadi baru. Siap 'tuk berlabuh di dermaga lain yang lebih kokoh dan mengagumkan. Sehingga tak ada lagi kepedihan yang bermain-main dalam organ terlembut yang ku miliki; hati.

-

syifamaudiyah:)

Tidak ada komentar: