Kamis, 16 Agustus 2012

Cinta Pertama

Cinta pertama ...
Terlintas bayanganmu saat aku menyebut kata itu. "Cinta pertama".Kalau diingat, konyol memang rasanya. Anak kelas 6 SD sudah merasakan cinta pada lawan jenisnya. Entahlah, perasaan saat itu yang sesungguhnya atau hanya lelucon saat kanak-kanak ? Indah sekaligus menggelitik saat aku kembali membayangkan mu dulu hai cinta pertamaku.

Dulu, entah apa sebabku bisa tertarik padamu. Mungkin karena dikelas kau termasuk siswa paling tampan sekaligus pandai kah monyetku ? Ahh ... terlalu menyakitkan bila ku sebutmu dengan "monyet", tapi kau memang cinta monyetku kala SD hai cinta pertamaku.
Kau begitu mempesona kala itu. Aku tidak menampik kalau aku dulu sama dengan teman-teman cewek lainnya yang begitu mengagumimu, yang menganggapmu "pangeran".

Hai cinta pertamaku ...
Ingatkah kau akan sosokku? Pernahkah terselip setitik keinginan dalam otakmu untuk bertemu dengan ku lagi ? Mengenang masa-masa yang ... ahh sulit ku deskripsikan dengan kata-kata masa itu hai cinta pertamaku. Dulu kau duduk 2 bangku dibelakangku. Kita sebarisan cinta ...

Saat ada waktu lenggang di waktu jam pelajaran, aku dan kamu saling bertukar cerita. Dulu kau terlihat antagonis, sehingga teman-teman perempuan dikelas kita enggan mengajakmu untuk sekedar mengobrol. Tapi entah apa yang menyebabkan kita bisa begitu dekat dulu hai cinta pertamaku, mungkin takdir.
Masih ingatkah kamu kala itu ? Kamu senang sekali mencorat-coret lengan kirimu membentuk garis, ada enam, seperti senjata yang dimiliki spiderman. Lucu ... Bila aku mengingat itu. Kamu begitu polos dan aku pun sama, hanya gadis sederhana yang diam-diam menggumimu.

Aku pun masih ingat jawabanmu saat aku bertanya siapakah sahabatmu ? Dengan gaya bahasa yang polos kau menjawab "Lo kan sahabat gua". Kamu tahu betapa senangnya diriku saat itu, saat mendengar jawaban polos dari bibirmu yang sering kau gigit itu dan menular kepadaku sekarang.

Hai cinta pertamaku ...
Dimanakah kamu kini ? Tidakkah kamu merindukan aku ? Ahh ... lagi-lagi aku berkhayal. Mana mungkin kamu merindukan ku, gadis polos yang dulu senang memakai topi dengan rambut dikuncir satu, seadanya.

Dan sekarang, terselip banyak kerinduan yang ku tujukan padamu. Ingatkah kamu sosok gadis kecil yang senang bermain sepeda dulu ? Menyerupai laki-laki. Mungkin kamu tidak tahu, kalau dulu aku sangat tidak suka memakai bedak untuk pergi ke sekolah. Ribet. Itulah dipikiranku. Hmm... Ingatkah kamu dulu, saat kita mengayun sepeda masing-masing tanpa lelah, hingga hujan turun dengan derasnya, seperti ia ingin merasakan kebahagiaan kita saat itu. Lalu kita berhenti disebuah taman yang tidak jauh dari sekolah dengan maksud untuk berlindung dari hujan, tapi ? Kita dulu memang masih kecil, terlalu polos. Bukan menghindar dari hujan, kita malah menghampiri dengan tawa bahagia, bermain "perosotan" yang aku ingat. Tanpa lelah kita terus-menerus bergantian menaiki tangga lalu menuruninya dengan riangnya. Anak kecil dulu ataupun sekarang sama, mereka dapat tertawa bahagia hanya karna permainan sederhana. Itulah dulu aku dan kamu.
Indah kan ?

Dimana kini kau cinta pertamaku ? Sudah tercapaikah cita-citamu untuk menjadi pilot ?Aku rasa belum, pasti kamu sedang belajar untuk menggapai cita-cita itu kan ? Sama seperti ku yang sedang berusaha mewujudkan mimpiku, dulu. Atau kamu telah mengganti keinginanmu itu dengan yang lain ? Entahlah, aku tidak tahu, kini kita sudah tak banyak bercerita, bertemu pun enggan. Aku harap kamu bisa jadi yang terbaik dan bahagia dengan apa yang kamu miliki nanti hai cinta pertamaku :)

Dari seseorang yang dulu pernah kau katakan bahwa dia sahabatmu :)
Ruang Gerakku, 16 Agustus 2012

syifamaudiyah :)

Tidak ada komentar: