Selasa, 11 Agustus 2015

Wasting Time-kah?

Malam du..
Hm maaf aku tidak menanyakan ijinmu dulu dengan panggilan barumu. Ah tidak penting.
Du kamu tengah bahagia kan? Aku harap selalu. Bersama dia? Siapapun itu. Karena apapun itu. Aku harap kamu bahagia dengan tulus (dan tanpa ada yang terluka).

Ketika beberapa hari yang lalu ku berusaha untuk melihatmu ah tidak, berbicara denganmu. Apa bisa? Hm entah. Aku hanya berusaha. 

Yang kamu tidak tahu, Du.
Aku seringkali memutar suaramu berulang kali, mengatasi rindu mungkin. Maaf lagi-lagi aku tidak ijin terlebih dulu denganmu.
Yang kamu tidak tahu, Du.
Aku melihatmu waktu itu, hampir lupa caranya mengendalikan diri.
Yang kamu tidak tahu, Du.
Efek apa yang kamu berikan setelahnya. Aku hanya bisa terdiam dan menerawang jauh tentangmu dan rumahmu. Sekaligus menggerutu dalam hati.
Yang kamu tidak tahu, Du.
Aku berusaha dan meminta agar dipertemukan lagi denganmu.
Yang kamu tidak tahu, Du.
Aku beberapa waktu menunggumu. Iya menunggumu. Padahal kutahu kau tak akan pernah datang padaku atau sekedar menengok sesaat.
Yang kamu tidak tahu, Du.
Akhirnya aku memutuskan mengejarmu. Semampuku. Padahal tidak ada tanda bahwa kau ada.
Yang kamu tidak tahu, Du.
Tiba-tiba pikiranku menyeramahiku. Menghabiskan waktu. Mengejarmu yang sedang mengejar cahaya yang lain. Tugasku adalah menunggu dengan anggun bukan mengejar dengan kasar. Yakan, Du?

Du, maaf kalau rasa ini merepotkan. Maaf kalau aku suka datang dihari-hari indahmu dengannya. Aku tidak tahu sebelumnya. Ini jujur. Hm.. Du.. Sebenarnya aku lelah merasakan fase dan cerita yang ini-ini lagi. Terlalu kuhafal alur dan akhirnya. Tapi tak pernah berhasil ku hindari. Seharusnya jauh sebelum ini aku tak boleh memutuskan memilihmu. Memilih fokus akan sosokmu. Sosokmu yang menurutku sederhana. Sederhana tapi..hm..membuat candu.

Du, terima kasih ya. Sadar atau tidak sadarnya kamu pada semua ini. Tapi karenamu. Terima kasih, Du. Dan maaf.


*seharusnya kusudah ahli mengatasi fase dan efeknya ya, Du*

Doakan saja. 

Semoga kita menjadi yang terbaik aamiin

-dari dia yang diam-diam membawa namamu saat berbicara dengan Tuhan-Nya

Tidak ada komentar: