Senin, 18 Maret 2013

Bagaimana Bila ....

Aku ... Kamu ...

 Memiliki sepasang tangan-tangan yang begitu indah. Mempunyai jemari-jemari yang mempunyai celah. Celah untuk kita saling mengisi agar tak hampa.

Tapi ...bagaimana bila hanya sepasang tangan yang berjuang ? Menggapai segala apa yang ingin ia genggam. Segala yang ia ingini menjadi milik dan takdirnya.

Bagaimana bila tangan itu hanya bisa meraba-raba kekosongan ? Khayal. Tak ada yang bisa ia raih.

Dan bagaimana bila tangan itu mengharapkan tangan yang ingin menggenggam dan merasakan kehangatan tangan-tangan lainnya ? Menyedihkan kah ?

Tangan itu tak bersuara. Tapi ia bisa merasakan sakit. Diam dan memendam.

Lalu, bagaimana dengan sepasang kaki yang tetap berdiri dibelakangnya ?

Menunggu sepasang kaki lainnya menghampirinya.

Tapi, bagaimana bila langkah kaki-kaki itu sia ?

Hanya menghabiskan waktu untuk hal yang tak pernah menjadi miliknya.

Berdiri dengan tegar seakan baru sedetik menancapkan kaki-kaki itu pada kekuatan.

Dan bagaimana dengan sepasang mata yang nanar ?

Bagaimana bila mata itu selalu menatap tapi tak pernah ditatap ?

Bagaimana bila air mata itu terus mengalir tanpa pernah dihargai ?

Lantas bagaimana dengan tubuh rapuh itu ?

Menggigil gemetar tanpa ada pelukan hangat yang menyambutnya.

Membiarkan tubuh itu menjadi beku.

Menjadi patung yang menjadi lelucon olehnya.

Lucu kah ?

Lalu, apa kabarnya dengan hati ?

Organ terlembut yang sangat mudah tersentuh. Tersakiti ataupun bahagia.

Bagaimana bila hati itu sudah merah merona, lalu ditimpa dengan tinta hitam yang sangat pekat ?

Bagaimana bila hati itu menjadi retak bahkan patah ?

Dan bagaimana bila hati itu hanya bisa memendam tanpa bisa mengungkapkan ? Hanya bisa merasa tanpa tahu yang dirasa. Hanya bisa menerima tanpa bisa menolak.Dan bagaimana bila hati itu hanya merasakan sendirian tanpa pernah disambut oleh yang dirasa ?

Itu lebih lucu kah ?

Sungguh, ini sangat tak lucu sayang.

Mengharapkan sesuatu yang mengharapkan jiwa lainnya.


syifamaudiyah:)

Tidak ada komentar: