Minggu, 09 November 2014

Tak Lagi Kamu

Seperti hujan yang menghapus debu-debu
Seperti malam yang menenggelamkan senja di ufuk
Seperti ini hatiku

Layunan memori berputar tanpa ku abai
Hati bergetar, menghangat, membeku, kemudian mencair
Aku bungkam, namun hatiku berteriak
Tanganku dingin, tapi dadaku menghangat
Mataku diam, tetapi kemudian pada sudutnya menghalir sesuatu

Bukan, bukan lagi tentangmu kini
Ada "dia" yang mulai menggantikan peranmu
Peranmu sebagai pemberhenti langkahku
Peranmu sebagai alat pemacu jantungku
Dan peranmu sebagai seseorang yang selalu ku tunggu
dan ku cari
Semoga, iya, tak lagi kamu ...


09-11-2014
Bersama degupan jantung yang menunggunya makan

Tidak ada komentar: