Sabtu, 29 November 2014

Biar Kita Saja

Masih dengan cuaca yang sama, Bekasi dengan langit yang ungu dan Kamu. Kamu yang entah kapan akan tetap disini. Kamu yang hampir tak pernah kutatap. Kamu yang hampir selalu menghadiri hariku tanpa matahari dengan cerahnya. Kamu yang tiba-tiba pergi lalu kembali, lalu? (Jangan pergi lagi). Dan aku. Aku yang ber-apa-ada-nya dihadapan Mu. Aku yang menikmati ocehan Mu dilini waktu. Aku yang mengagumi senyuman Mu. Aku yang meneteskan kristal bening saat berat suara Mu mengaum kala itu. Dan Aku yang tiba-tiba mencintai Mu. Tanpa paksaan. Tanpa rencana. Tapi, dengan dentuman tak teratur serta kupu-kupu dalam perut Ku.

Aku, adalah lebih dari sekedar pengagum Mu yang tiba-tiba ingin lebih. Aku, adalah siperasa yang begitu sensitif bila tentang Mu. Aku, bisa menjadi bahkan mengalahi pekanya detektif, dan lagi-lagi itu hanya berlaku untuk Mu. Dan Aku, yang selalu cemburu ketika melihat bayangan Mu bercengkrama dengan mereka yang indah.

Bukan aku tak ingin menunjukkan,
Bukan aku tak ingin menjelaskan,
Bukan aku tak memahami.
Tapi tidak semua hal bisa ditunjukkan,
Tidak semua hal bisa dijelaskan,
Tidak semua hal bisa dipahami.

Termasuk cara Ku merengkuh dan mencintai Mu dengan aksara Ku.

Akan ada saatnya, suatu yang indah itu kan tercium wanginya tanpa harus kita sebarkan ke udara, Sayang.

Aku bukan seorang yang menunjukkan sana sini bahwa Aku yang mencintaimu. Menurut Ku, diamku cara mencintaimu dengan romantis. Tapi, Aku tidak kan menyangkal bila sewaktu-waktu Aku ingin membuat udara tahu, bahwa kita ada. Untuk kini, biar kita saja.


Tertanda,
Aku



Percaya atau tidak?
Dengan kalimat "the writer fall in love with the people who can find inspiring"?
Aku sih percaya. -

3 komentar:

Tanri Lindawati mengatakan...

Ternyata Sissy suka nulis tooh ;) bagus bagus bagus

Tanri Lindawati mengatakan...

Ternyata Sissy suka nuliiiis, bagus bagus bagus aku sukaaa :)

maudiyahs mengatakan...

Aamiin aamiin makasih Langit :)