Minggu, 10 Agustus 2014

Untuk Pria Yang Namanya Masih Tertanam

Entah yang aku rasakan ini apa, sudah pasti kecemburuankah? Atau hanya rasa yang aku lebih-lebihkan yang padahal bisa menghilang begitu saja. Aku pun sendiri masih bingung untuk menetapkan hati untuk siapa dan pada siapa. Kamu? Kadang aku masih merasa terikat olehmu yang bahkan tak pernah memintaku untuk tinggal. Tapi dilain hal kadang aku harus melepaskan apa yang sebenarnya tak pernah tergenggam.

Kamu, pria pemilik magis paling kuat yang tak pernah berani ku tatap. Maaf, kalau caraku ini adalah egois. Aku hanya tengah berusaha untuk hati tak lagi menangis. Maaf, kalau sikapku menghalangi kebahagiaan yang sedang susah payah kau ciptakan. Aku hanya sedang berusaha agar hatiku setidaknya bisa dibilang baik dan tidak lebih remuk atau bahkan menjadi patahan-patahan. Maaf, kalau aku terlalu sensitif menanggapi niatmu yang tadi kau bilang berbeda. Aku hanya tak ingin menjadi bodoh dua kali karena memberikan hati yang ku sayang pada tangan yang menggenggam yang lain. Aku tak ingin merasakan sakit yang berlarut, berfase-fase dan tak ada ujungnya. Aku ingin sedikit saja walaupun sedikit, menjauh dari tentangmu. Kamu tahu? Sakit memberikan pada rasa yang terpendam. Aku tak ingin mengungkapkan.

Untuk pria, yang pada senyumnya dapat menghentikan dunia[ku]. Boleh aku meminta? Ya anggap saja jawabanmu boleh. Begini, aku ingin apapun yang terjadi jangan pernah menjauh. Sederhana? Hm tapi kalau jawabanmu tidak boleh anggap saja itu kado ulang tahunku darimu. Aku takut tak bisa lagi menikmati senyum yang diam-diam ku gilai itu. Mata yang ingin sekali ku masuki. Kedua lengan yang ku ingini merengkuh dan mendengarkan bunyi detak jantung bersama . Dan semua tentangmu dan apapun yang melekat padamu, aku ingin menikmatinya meski hanya dalam diam.

Satu lagi, boleh aku jujur? Ada salah satu hal yang ku takuti dan tak pernah ku harapkan. Sikapmu yang seperti apa yang akan ku terima entah dengan rasa apa ketika semua tak lagi menjadi rahasia.

Maaf, aku terlalu pengecut untuk memiliki rasa dalam diam.

Dari perempuan yang entah masih padamu atau ?

Tidak ada komentar: