Minggu, 10 Februari 2013

Apa Yang Harus Ku Ceritakan ?

Hai ...
Sudah lama ku tak memeluk tubuh kotakmu itu. Kamu yang terlalu jauh dari rengkuhan jemariku atau aku yang terlalu tinggi menatap dunia ini ? Terlalu tinggikah daguku terhadapmu ? Hingga mataku tak lagi melihat sosokmu.

Hai ...
Bukan maksudku mendatangimu saat ku perlu atau ku butuh rengkuhan hangatmu. Tapi ... Waktu kita tak lagi sama. Tujuan kita tak lagi searah. Aku harus belok kanan untuk mencapai tujuanku. Tapi kamu, harus tetap lurus tanpa menatapku.

Hai ...
Mungkin aku memang tak tahu diri. Aku selaluuuu datang kala hatiku sedang retak-retak. Dulu retak kini hampir terbelah. Selalu seperti itu. Tapi nyatanya, yang lagi-lagi kubutuhkan kamu. Kamu sipendengar setia semua ocehanku. Kesalku, senangku, bahkan sakitku. Kau tak pernah memakiku atau mengguruiku. Kau hanya terpaku, diam, dingin, hangat menyambut hadir dan semua cerita baruku.


Tapi kini ...
Apa yang harus ku ceritakan lagi padamu ?
Hatiku telah terbelah. Bahkan belahannya pun telah terbawa olehnya. Terbang menyebrangi samudra. Entah samudra mana dan tak tahu kapan dikembalikan. Senyumku pun tak lagi ada diwajah lesuh ini. Karena syaraf-syaraf dalam tubuhku ikut tertarik bersama pesawatnya.

Tidak ada komentar: