Aku bingung, seakan aku memiliki dua muka, pertama muka
asliku dan yang kedua topengku. Di berbeda tempat ku harus memposisikan mukaku.
Sekarang, aku merasa jauh dari dunia pelangiku dulu. Dulu ku bisa melangkah
tanpa peduli siapa dia, siapa mereka, dan siapa kamu. Ku bisa menggerakkan
kakiku kemanapun ku mau. Aku bisa melebarkan senyumku kapanpun ketika ku mau,
aku bisa membuat rahang-rahangku pegal karena tertawa bersama mereka yang apa
adanya, tanpa kepalsuan. Aku merindukan.
Ketika menulis ini, aku berada lagi pada titik jenuhku,
titik yang hampir selalu ku rasakan akhir-akhir ini. Aku merasa hidupku
monoton. Dulu, kehidupanku sekarang sangat ku tunggu-tunggu untuk ku bisa
memasukinya. Dengan semangat ku bercerita akan ini itu disana-disini, tempatku
sekarang kepada mereka. Aku bercerita tentang apa yang akan ku alami disini,
ditempatku sekarang yang sangat ku damba-dambakan "dulu".
Rasanya aku ingin menangis, tapi tak bisa, air mataku
tertahan disini, ditempat terdalamku atau mungkin air mataku sudah mengering.
Aku lelah bila terus mengeluh dan bercerita pada mereka yang padahal selalu
siap mengetahui kata-kata baru dariku, entah asli atau ?
Disini ku merasa kosong, hidup tapi seperti tak hidup.
Gitu-gitu saja. Kalau tak seperti ini ya seperti itu, kalau tak begitu ya begini.
Aku merindukan kehidupanku yang dulu. Yang setiap detiknya penuh warna. Aku
merasakan kebebasan yang masih dalam batasan. Aku bisa melakukan tanpa memakai
muka keduaku. Tanpa memakai diri yang bukan diriku sendiri. Dalam waktu, kadang
tiba-tiba rasaku menjadi hampa, diriku ada tapi kosong. Disini memang aku tak
sendiri, aku bersama mereka, orang-orang yang penuh dengan karakternya
masing-masing. Tapi disini aku kosong. Kosong. Kosong.
20 November 2013
Entah
sudah berapa kali keluhanku disini..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar