Minggu, 01 Desember 2013

Dua Muka ? Muka Dua ?




Aku bingung, seakan aku memiliki dua muka, pertama muka asliku dan yang kedua topengku. Di berbeda tempat ku harus memposisikan mukaku. Sekarang, aku merasa jauh dari dunia pelangiku dulu. Dulu ku bisa melangkah tanpa peduli siapa dia, siapa mereka, dan siapa kamu. Ku bisa menggerakkan kakiku kemanapun ku mau. Aku bisa melebarkan senyumku kapanpun ketika ku mau, aku bisa membuat rahang-rahangku pegal karena tertawa bersama mereka yang apa adanya, tanpa kepalsuan. Aku merindukan.

Ketika menulis ini, aku berada lagi pada titik jenuhku, titik yang hampir selalu ku rasakan akhir-akhir ini. Aku merasa hidupku monoton. Dulu, kehidupanku sekarang sangat ku tunggu-tunggu untuk ku bisa memasukinya. Dengan semangat ku bercerita akan ini itu disana-disini, tempatku sekarang kepada mereka. Aku bercerita tentang apa yang akan ku alami disini, ditempatku sekarang yang sangat ku damba-dambakan "dulu".

Rasanya aku ingin menangis, tapi tak bisa, air mataku tertahan disini, ditempat terdalamku atau mungkin air mataku sudah mengering. Aku lelah bila terus mengeluh dan bercerita pada mereka yang padahal selalu siap mengetahui kata-kata baru dariku, entah asli atau ?

Disini ku merasa kosong, hidup tapi seperti tak hidup. Gitu-gitu saja. Kalau tak seperti ini ya seperti itu, kalau tak begitu ya begini. Aku merindukan kehidupanku yang dulu. Yang setiap detiknya penuh warna. Aku merasakan kebebasan yang masih dalam batasan. Aku bisa melakukan tanpa memakai muka keduaku. Tanpa memakai diri yang bukan diriku sendiri. Dalam waktu, kadang tiba-tiba rasaku menjadi hampa, diriku ada tapi kosong. Disini memang aku tak sendiri, aku bersama mereka, orang-orang yang penuh dengan karakternya masing-masing. Tapi disini aku kosong. Kosong. Kosong.

20 November 2013
Entah sudah berapa kali keluhanku disini..

Tidak ada komentar: