Sabtu, 08 Juni 2013

Tukang Sapu Jalanan





Pagi-pagi sekali ia sudah terlihat
Menancapkan kaki pada jalanan-jalanan yang sudah memanggilnya,
rindu katanya
Bergenggam tangan dengan sahabat jiwanya

Tak mempedulikan debu-debu liar yang mengelilinginya
Lalu perlahan-lahan menelusup masuk,
mengendap-endap menuju organ pernapasannya
Menjadikan tempat tinggal baru untuk dikuasai

Lagi-lagi, ia tak mempedulikan asap-asap yang kini bergelayut manja
Mengitarinya, menari-nari dengan lihainya
Seakan-akan ingin mengajaknya bermain yang tengah sibuk
Tak ada hal lain yang ia bawa, selain hitam pekat dirinya

Tapi, ia tetap gagah
Bersama sahabatnya itu sedari tadi
Terus terjun meneyelami jalan-jalan
Mengusir penjahat-penjahat
Yang setiap saat dapat saja membunuh, kami
Secara perlahan ...

Apa ? Ia melakukan itu untuk kami ?
Ya, untuk kami. Hanya demi kami
Simanusia yang tak pernah tahu diri
Hanya selalu menganggapnya rendah
Padahal belum tentu kami mampu
Melakukan apa yang tiap saat ia lakukan
Sekali lagi, hanya demi kami
Manusia-manusia yang tak tahu kata,
"terima kasih"

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Aku suka yg ini :') biar org lain gak mandang rendah pekerjaan mulia hihi

maudiyahs mengatakan...

terima kasih :D