Kamis, 18 September 2014

Maukah Kau Menunggu ?

Sekarang aku baru semester tiga. Hampir setengah jalan ku lalui di jenjang yang buru-buru ingin ku lewati. Sudah terlalu lama ku mengabaikanmu, mengabaikan kesempatan untuk mengenal lebih tentangmu. Pagi ini aku baru mengenal salah satu sahabatmu, salah satu pengagummu yang mengagumkan. Bung Fiersa, sapaannya. Jujur, aku kembali semakin jatuh cinta denganmu. Niatku semakin lebih naik ketika salah satu pengagummu menceritakkan sosokmu lebih lagi dari yang ku tahu.

Satu setengah tahun lagi kurang lebih. Ku ingin mengikuti langkahnya. Tapi, anganku sempat dibuat bingung, apakah kamu bisa menunggu? Sehari pun bisa menjadi sangat lambat untuk menunggu apalagi ini tiga ratus enam puluh lima hari ditambah enam bulan dikali tiga puluh hari. Aku takut, takut kamu tak bisa menunggu terlebih waktu tidak berpihak pada kita, padaku yang semakin jatuh cinta dan penasaran akan pesonamu.

Entah, akan terwujud atau tidak. Semoga iya. Aamiin. Akhir tahun ini aku ingin menemuimu. Aku sudah mendapatkan ijin dari mereka walau belum sepenuhnya. Tapi bisa ku pastikan aku akan mendapatkannya. Tunggu aku. Semoga semesta milikku. Aamiin. Akan ku abadikan sesuatu bersejarah itu, dalam bentuk apapun

Dari pengagummu yang lebih dari kagum yang kini berada diantara gedung-gedung pencakarmu.

Tidak ada komentar: