Salahku yang tidak pernah mengejarmu? Salahku yang terlalu takut akan dunia yang melihat? Salahku yang takut dengan semestamu? Salahku yang hanya berani mengungkapkan tanpa memperjuangkan? Iya semuanya salahku, Diy.. Yang bahagia sekaligus jatuh pada dirimu yang memang mengikat.
Terkadang terlintas keinginan untuk bercerita dan menanyakan padamu langsung, menghabiskan 24 jam bersamamu. Membahas kita; aku dan kamu. Tanpa mereka atau dia. Dan kemudian pulang lalu aku melupa.
Diy.. Pernahkah aku mengatakannya? Bahwa aku sampai tidak bisa bernapas, membeku dan itu karena satu hal yang kau beri. Aku terlalu kagum pada senyummu. Jangan pernah menghilangkan senyum itu dari wajahmu ya. Senyum kamu membekukan, Diy.
Diy.. Doakan aku ya. Seperti saat kamu memintaku mendoakanmu [kamu dan dia]. Aku tidak minta muluk. Kamu tentu tahu apa itu. Terima kasih ya, Diy. Terutama untuk senyum itu, dan satu lagi..mata yang ikut tersenyum pula. Terima kasih, Diy..
Tertanda,
Cif_